Palopo – Dalam rangka dukungan tenaga teknis kefarmasian dalam penguatan pengawasan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Loka POM di Kota Palopo menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia di Kabupaten Luwu dan Luwu Timur. Kegiatan yang dihadiri secara terpisah oleh Kepala Loka POM di Kota Palopo, Mardianto, dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2023 di Kabupaten Luwu Timur, dan tanggal 1 September 2023 di Kabupaten Luwu. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan sebagai salah satu inputan dari kegiatan pembinaan dan pengawasan UMOT terhadap pemenuhan standar dan persyaratan.
Kabupaten Luwu dan Luwu Timur merupakan dua dari tiga kabupaten di wilayah kerja Loka POM di Kota Palopo yang di tahun 2023 ini menerima bantuan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan Pengawasan Obat dan Makanan yang digunakan untuk membiayai operasional kegiatan pengawasan Obat dan Makanan yang menjadi urusan daerah, salah satunya terkait penyediaan dan pengelolaan data perizinan dan tindak lanjut pengawasan izin UMOT. Dalam waktu dekat, Kabupaten Toraja Utara juga akan melakukan penandatangan PKS serupa.
Terbatasnya informasi yang dimiliki pelaku usaha untuk mendapatkan penanggung jawab teknis yang sesuai standar merupakan salah satu kendala yang dikeluhkan oleh pelaku Usaha Mikro Obat Tradisional. Kehadiran tenaga teknis yang kompeten diharapkan mampu mengelola produksi obat tradisional yang memenuhi kaidah Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan izin edar BPOM. Kerja sama ini diharapkan memudahkan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya dengan kemudahan mendapatkan tenaga teknis yang kompeten dan masyarakat mendapatkan jaminan bahwa obat tradisional yang diproduksi oleh usaha mikro juga tidak kalah mutu dan keamananya dari produk yang dihasilkan oleh produsen besar lainnya.
